Arus informasi bergerak seiring
langkah manusia berjejak. Di bumi ini, kehadiran perangkat komunikasi tentu
menjadi penunjang kepentingan dalam berkomunikasi. Tidak terkecuali kehidupan
masyarakat di pedalaman yang, dihuni manusia yang jauh dari gempita revolusi
telekomunikasi sebagaimana kehidupan manusia urban.
Namun, mereka yang hidup di pedalaman
tetap memerlukan perangkat komunikasi walau itu masih dalam wujudnya
paling purba. Misalanya saja, kepulan asap ke udara, bunyi pentungan, atau
penyebaran kabar dari mulut ke mulut.
Hal tersebut jauhlah berbeda dengan
kehidupan manusia di kota atau di desa yang sudah dapat menerima jaringan nir
kabel. Tak dimungkiri, perkembangan media komunikasi di awal tahun 2000-an
telah mengantar manusia menuju dekapan informasi dalam genggaman. Tidak perlu
lagi menunggu kiriman surat berminggu-minggu jika hanya ingin mengetahui kabar
saudara atau kerabat di luar provinsi. Dengan adanya ponsel, layanan save
message short (SMS) telah menjadi penyambung lidah. Layanan menelepon pun tidak
perlu lagi mengantre di kabin wartel.
Begitulah manusia mengalami revolusi
telekomunikasi secara bertahap. Lalu, apakah ini sudah final? Tentu saja tidak.
Hal ini akan terus berlanjut sepanjang manusia terus mencipta untuk memenuhi
dan menjawab tantangan zaman.
Perangkat infrastruktur dan
suprastruktur akan terus bermunculan. Paling gres, kehadiran jaringan internet
perlahan menjadi perangkat yang seiring waktu dijadikan manusia sebagai
penunjang. Bukan semata persoalan gaya hidup, tetapi media dalam membangun
jaringan kerja.
Lahirnya Facebook, Twiter, Blog, dan
ragam media sosial yang lain menjadi ruang untuk dimasuki manusia. Kemudian di
mana masalahnya? Sebenarnya, tidak ada masalah bagi manusia. Sejauh ini belum
ada hukum yang mengatur jika seseorang tidak menggunakan media sosial akan dipenjara.
Yang ada, malah, seorang pengguna media sosial disomasi karena telah melakukan
penghinaan. Stop! Pembicaraan kita tidak menjalar ke sana.
Baiklah, mari melanjutkan ke hal yang
telah dibahas sebelumnya. Teknologi informasi. Persis di situ, kita akan
berkenalan dengan produk 4G,
4G LTE, Smartfren 4G, Smartfren 4G LTE Advanced, Smartfren. Deretan nama tersebut merupakan produk revolusi guna menunjang mobilitas
pengguna dalam membangun komunikasi via internet, sms, maupun menelepon.
Menggunakan
Smartfren 4G LTE Advanced menjadi
jaminan bagi Anda Go For It. Melebihi
tembang Tak Gendong ke mana-mananya
almahrum Mbah Surip. Hahaha! Tidak. Tidak. Perbandingannya bukan itu. Intinya,
adalah, Smartfren
4G LTE Advanced merupakan perangkat untuk internet
cepat.
Seorang teman yang bekerja di salah satu dealer kendaraan roda empat di
kota Makassar, Sulawesi Selatan mengungkapkan kalau mobiltasnya selaku
wiraniaga wajib ditunjang dengan jaringan internet yang tidak labil. Pasalnya,
aktivitasnya di luar kantor lebih banyak ketimbang duduk manis di kantor.
Dalam sehari ia bisa berpindah dari warkop ke warkop untuk membangun
jaringan ataupun melakukan prospek ke pada calon customer. Meski setiap warkop
menyediakan spot Wi-Fi, tidak mungkinlah ia selalu meminta password agar bisa terkoneksi ke internet. Operator tentu sudah
banyak, ia kemudian menggunakan operator
selular 4G LTE Advanced yang dipadukannya dengan 4G LTE yang merupakan teknologi komunikasi mobile-internet generasi
keempat dari Smartfren.
Berbekal itulah, ia tetap bisa
memantau perkembangan ketersediaan unit kendaraan via system yang digunakan
kantornya. Sehingga, ia tidak perlu lagi ke kantor jika ingin mengetahui
ketersediaan unit yang diminati customernya. Tanpa perlu beranjak dari warkop,
ia tetap bisa menjelaskan dan meyakinkan terkait unit kendaraan yang sedang
dibicarakannya.
Saya kira, kita, sebagaimana teman
yang baru saja saya ceritakan sepotong aktivitasnya dalam menjalani situasi di
mana ia bekerja. Mengingatkan kalau hubungan yang dibangun dengan sesama
manusia bisa tetap dijalin dengan media komunikasi jaringan selular. Begitupun dengan
layanan internet yang memudahkan bagi mereka yang terkait dalam sebuah link
pekerjaan tetap bisa saling berinteraksi dalam menyediakan dan menerima
informasi yang dibutuhkan.
Tidak ada yang dapat menghindar dari
perubahan, sebab perancang dan pelakunya adalah manusia itu sendiri. Itulah yang
sedang dialami. Manusia memang senantiasa dikelilingi perubahan (revolusi)
dalam setiap bidang dan tak terkecuali telekemunikasi.
***
Makassar, 17 September 2015
Revolusi dilakukan dari 4G LTE ke Smartfren 4G LTE Advance agar mendapatkan kecepatan yang ngebut dan stabil..
BalasHapuscukup bagus tulisanya , salam kenal
sutopo blogger jogja