Label

Rabu, 14 Januari 2015

Rambutku Mainan Anakku









Sejak masa sekolah, mulai dari jenjang SMP hingga SMA, rambutku kubiarkan tumbuh memanjang. Walau terkadang gerah, itu bukan alasan memotongnya. Hingga saya kuliah, bekerja, dan kini menjadi ibu seorang anak lelaki. Rambutku tetap kubiarkan memanjang. Saya senang saja. Membuatku merasa beruntung meski anakku sering menariknya. 

Di luar dugaan, rupanya suamiku memberi perhatian. Tepatnya teguran. Karena anak kami yang telah berusia sebelas bulan terkadang menjambak rambutku. Dikiranya mungkin sebuah mainan yang dapat ditarik-tarik. Padahal, setiap tarikannya membuatku merasakan sakit di kulit kepala. Setelahnya, derita belum berakhir. Beberapa helai rambutku rontok. Berserakan ke lantai yang kemudian menjadi rutinitas suamiku yang memungutnya. Oh, rupanya itulah muasal perhatian. Eh, maksud saya, teguran.

Duh! Sungguh saya heran sekaligus rikuh. Kuingat masa pacaran kami, lelaki yang kini dipanggil Bapak oleh anak lelaki yang selalu memainkan rambutku itu. Tak pernah mengurusi atau memberi komentar terkait rambutku. Malah, ia memujinya dan menjadi daya tarik mengapa ia kemudian menitip salam. Walau kuyakin itu hanyalah gombal.

Tetapi sudahlah, masa lalu itu cukuplah menjadi kenangan saja. Tantangannya sekarang, bagaimana mencari solusi atas teguran yang menghampiri setiap kali anakku memainkan rambutku. Menghentikannya tentulah jalan pintas, karena kuyakin anak itu baru akan berhenti seiring usianya. Lalu, apakah saya harus menanti itu. Dengan kata lain, terus membiarkan sakit di kulit kepala dan mendengar ulangan teguran dari suami.
Ya, Tuhan! Tolonglah hambamu ini. 

Jalan curhat akhirnya kutempuh, kusampaikan apa yang kualami pada teman se masa SMA yang kini berprofesi perias pengantin. Ia menyambutku dengan kelakar, sepertinya kisahku merupakan peristiwa humor paling lucu yang baru saja ia dengar.

Setelah puas, barulah ia mulai memberikan tips yang selama ini ia terapkan. Selanjutnya, tinggallah saya mendengar semua petuahnya. “Memperlakukan rambut sama dengan merawat anggota tubuh yang lain. Jika kita merasa lemas, maka perlu asupan vitamin. Rambut pun demikian.” Ia menasihati.

Ia juga menceritakan pengalamannya mencoba ragam vitamin sebelum akhirnya menemukan vitamin rambut Hair Repair dari Ellips. Hal ini diketahui setelah ia mengikuti pelatihan kecantikan. Dari salah satu narasumber, ia disarankan berburu informasi di internet. Dan, merekomendasikan mengunjungi website http://www.ellipshaircare.com.

Dari sanalah selanjutnya memperoleh tips perawatan rambut sehat. Rupanya, informasi yang didamba guna memperkaya pengetahuan perawatan rambut memuaskannya. Tahulah dia mengenai produk  vitamin perawatan rambut, seperti Ellips Vitamin, Ellips Masker, dan Ellips Milkshake Conditioner dengan segala variannya.

Hair Treatment (Sumber gambar di sini)

Ia menyarankan terlebih dahulu mencoba vitamin rambut Hair Treatment sebagai perawatan rambut rusak selama sebulan kemudian beralih ke Hair Vitality untuk menguatkan dan melembutkan rambut. Aneka vitamin rambut ini  mengandung Formulasi Pro Keratin Complex dan Jojoba Oil. Formulasi ini melawan perusakan kimiawi pada proses curling dan bonding.

Hair Vitality (Sumber gambar di sini)


Selanjutnya, rambutku semakin halus dan akarnya kuat. Hal ini tentu saja menjadi kebahagiaan. Sebab anakku masih bisa memainkan rambutku dan suamiku tak perlu lagi memberi perhatian (teguran) karena kerontokan tak terjadi lagi. Amazing!

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar